Di daerah tempat saya dilahirkan, semua Elang hampir dinamakan Bido. Diwaktu saya masih SD sering ada Elang yang terbang dan bersuara nyaring di atas atap sekolah. Namun Ibu guru pun berkata "kalau itu Bido yang kelaparan." Sebenarnya ntah siap yang lapar, karena Elang itu hampir tiap hari seperti itu, cuma anehnya terbang dan bersuara nya itu ketika hampir jam 12 siang. Ya, saya sebagai anak kecil pasti nurut apa kata Ibu guru. Makanya ketika sudah besar pun mengatakan Elang ya tetap Bido (tidak mau mencari tahu dimana dan seperti apa ciri-cirinya). Dan untuk kali ini saya akan mencoba berbagi tulisan yang nantinya tidak membuat anda kebingungan atau salah kaprah (bahasa jawa) seperti saya pada waktu itu. Berikut sedikit ringkasan tentang Elang-ular Bido.
Elang Ular Bido merupakan salah satu dari sekian banyak burung yang masuk dalam daftar burung yang dilindungi. Elang Ular Bido (Spilornis cheela bido) merupakan salah satu sub spesies dari keseluruhan 21 sub speies Elang Ular (Spilornis cheela) yang ada didunia. Elang ini dapat ditemukan di Jawa dan Bali dengan persebaran yang cukup tinggi dan dapat ditemukan baik di daerah dataran rendah, pantai, sampai pegunungan. Biasanya membuat sarang pada pohon yang rendah sampai tinggi mulai dari ketinggian 6 meter sampai dengan 25 meter atau lebih.
Biasanya disebut elang ular bido karena pada kaki elang ini terdapat sisik yang keras, sehingga taring ular yang menggigit tidak bisa menembus kakinya. Kebiasaan burung ini yang biasa diketahui adalah memiliki suara yang khas yaitu “keliik-keliik”, dan ciri khas lainnya adalah pada kulit mata berwarna kuning.
Sebelum menangkap mangsanya, elang ini biasanya berkeliling di udara untuk mengintai mangsanya, dan juga biasanya elang ini bertengger diatas dahan yang besar dan mengawasi mangdanya yang ada di bawah. Biasanya yang menjadi mangsa dari elang ini adalah ular, kadar, ayam, dan binatang kecil lainnya.
Semoga Bermanfaat.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Elang-Ular Bido"
Post a Comment